Panduan Melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh Terlengkap

Bismillahirrahmanirrahim, Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam yaitu rukun Islam yang ke 5. Disini kita akan membahas tentang Panduan dan Tata Cara pelaksanaan Haji dan Umroh serta tahapan-tahapan apa saja yang harus dilalui oleh calon jama'ah Haji.

Tata Cara Pelaksanaan Haji dan Umroh

Bagi calon jama'ah haji khususnya keberangkatan Haji Reguler,  Gelombang 1 dari tanah air ke Madinah/Jeddah antara tanggal 5 sampai tanggal 20 Dzulqa'dah dan bagi calon jama'ah yang melakukan ibadah Haji Gelombang 2 keberangkatan jama'ah dari Tanah air menuju Jeddah dilaksanakan di atas 20 Dzulqa'dah.


Pada artikel ini membahas langsung tahapan-tahapannya yaitu mulai dari keberangkatan sampai tibanya menunggu waktu Haji yang akan dilaksanakan pada tanggal 8, 9, 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Berikut adalah panduan Keberangkatan Haji Reguler Indonesia. Ikuti dan baca panduan dan tata caranya di bawah ini, semoga bermanfaat dan bisa diamalkan.


Pra Haji


1. Hari pertama - Keberangkatan


Berikut rangkaian persiapan yang akan dilakukan oleh jama'ah haji pada saat keberangkatan :

  • Pastikan semua pembekalan telah didiapkan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan
  • Setiap Jama'ah hanya membawa 3 buah tas yaitu koper besar, tas jinjing, dan tas passport
  • Semua Jama'ah bergabung dengan rombongan masing-masing dari kota tempat tinggalnya
  • Rombongan calon jama'ah haji akan menginap di pemondokan haji yang telah ditentukan
  • Ikutilah semua penjelasan yang disampaikan oleh petugas penerimaan calon haji
  • Persiapkan buku kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan

2. Di Bandara

Sebelum jadwal keberangkatan ke bandara, calon jama'ah haji akan menerima gelang, masker, passport, uang saku(living cost), nomor bus ke bandara, tempat duduk pesawat.

Seluruh calon jama'ah haji ditempatkan di tempat yang ditentukan :
  • Persiapkan passport, boarding pass dan tiket
  • Perhatikan nomor tempat duduk Anda
  • Jika ada yang tidak Anda ketahui atau mengerti, silahkan bertanya pada kru pesawat
  • Untuk jama'ah gelombang 1, tidak perlu menggunakan pakaian ihram sejak dari Indonesia
  • Gunakan waktu perjalanan sekitar 10 jam untuk membaca Al-Qur'an, berdzikir dan beristirahat.

3. Tiba di Arab Saudi

Jama'ah Haji Gelombang 1, ada yang tiba di Arab Saudi melalui kota Jeddah, ada pula yang melalui kota Madinah.
  1. Ketika Tiba dibandara, jama'ah laki-laki dan wanita akan ditempatkan dan diperiksa secara terpisah. Siapkan passport untuk pemeriksaan awal. Siapkan kunci koper jika koper jama'ah diperiksa petugas. Selesai pemeriksaan barang, jama'ah akan menuju ke tempat pemberian nagabahatau tiket kendaraan.
  2. Ikuti petunjuk petugas dan pembimbing untuk menuju tempat istirahat sesuai dengan kloter dan embarkasi, untuk menunggu diberangkatkan dengan bus menuju kota Madinah.
  3. Saat menuju bus yang akan membawa ke Madinah, ikuti petunjuk dari ketua rombongan. Bus yang mengangkut jama'ah ke Madinah biasanya tanpa nomor dan tempat duduk. Upayakan yang tua dan yang kurang sehat duduk di depan. Saat bus berhenti di checkpoint, upayakan untuk tidak turun dari bus.
  4. Jika jama'ah perlu meninggalkan tempat berkumpul, beritahukan kepada ketua regu dan ketua rombongan lebih dahulu.
Perjalanan dari Bandara Prince Muhammad bin Abdul Aziz Madinah ke Madinah membutuhkan waktu sekitar satu(1) jam. Sedangkan perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah ke Madinah membutuhkan waktu sekitar 6 jam.


4. Tiba di Kota Madinah

Saat tiba di kota Madinah, jangan turun dari bus jika belum ada intruksi dari ketua rombongan. Saat turun dari bus, periksalah kembali barang bawaan Anda.

  1. Seluruh jama'ah akan menempati pemondokan yang telah ditentukan jumblah penghuninya. Jama'ah pria dan wanita ditempatkan terpisah.
  2. Gunakan waktu senggang untuk istirahat sebelum melaksanakan kegiatan ziarah di kota Madinah.
  3. Seluruh jama'ah akan mendapatkan tanda pengenal pemondokan  yang berisikan nama, alamat lengkap dan nomor telepon pemondokan. Jangan meninggalkan pemondokan sebelum selesai melaksanakan umroh.
  4. Saat meninggalkan pemondokan, kenali tanda-tanda jalan seperti papan nama jalan, nama toko papan petunjuk, menuju ke arah pemondokan.
  5. Jama'ah gelombang 1 akan berada di Madinah selama kurang lebih 8 sampai 9 hari sebelum berangkat menuju Mekkah dan menunaikan ibadah Umroh serta menunggu dimulainya pelaksanaan ibadah Haji.
  6. Selama di Madinah, usahakan untuk melaksanakan Sholat 5 waktu di Masjid Nabawi, mengingat terdapat banyak keutamaan Sholat didalamnya yaitu 1000 kali lebih baik daripada Sholat di Masjid yang lain. 
Kembali ke Tabel

 Umroh


5. Menuju Kota Mekkah

Saat menuju Mekkah dari arah Madinah dan berniat Haji(tamattu, ifrad atau qiran), dianjurkan jama'ah telah mensucikan diri dan mandi, serta berpakaian ihram.

Ketika sampai di Zul Hulaifah atau orang menyebutnya Bir Ali, sekitar 10km dari kota Madinah, jama'ah turun dari bus untuk melakukan persiapan ihram Umroh. Zul Hulaifah merupakan daerah di Wadi Aqiq, tempat memulai Miqat untuk penduduk Madinah serta orang-orang yang melewatinya. Ditempat ini jama'ah mandi, bagi yang belum mandi Ihram, Sholat 2 raka'at kemudian setelah itu kembalu ke bus.


6. Ihram Umroh di Miqat

Setelah siap di atas bus, ketika kendaraan mulai bergerak menuju Mekkah maka mulailah melakukan Ihram Umroh dengan membaca doa : 
'Labbaik Allahumma Umratan' 
Artinya : Aku memenuhi panggilan-Mu(Ya Allah) dengan Umroh

Kemudian dilanjutkan dengan memperbanyak Talbiyah, Dzikir serta Do'a selama perjalanan menuju kota Makkah al-Mukarramah. Perjalanan menuju Mekkah ditempuh sekitar 6 jam.

Bacaan Talbiyah sebagai berikut :

'Labbaik Allahumma labbaik, Labbaik la syarika laka labbaik, Innal hamda wan ni'mata, laka wal mulk, laa syariika lak'  
Artinya : Aku menjawab panggilan-Mu, ya Allah aku Menjawab panggilan-Mu, Aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu' 
(HR. Bukhari 1549,1550)(Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H :11)


7. Hari ke 2 - Tiba di Kota Mekkah

Bus akan menurunkan jama'ah di maktab atau pemondokan, masing-masing jama'ah mendapatkan kartu yang menunjukkan lokasi maktab dengan tulisan berbahasa Arab, yang isinya adalah identitas lokasi pemondokan selama di Mekkah. Kartu ini sebaiknya dibawa kemanapun jama'ah pergi.

  1. Jama'ah langsung masuk kedalam pemondokan dan menempati ruang yang telah diatur oleh ketua rombongan dan ketua regu. Pasangan suami istri akan dipisah dengan pasangannya.
  2. Perlu diingat bahwa jama'ah masih dalam keadaan berihram, maka harus mengingat semua larangan ihram karena pelanggaran akan berdampak pada dam.
  3. Saat akan melaksanakan Umroh, ikuti semua petunjuk dari pembimbing utama dan pembimbing atau ketua rombongan.
  4. Upayakan mempunyai wudhu, karena akan melaksanakan Sholat di Maqam Ibrahim.
  5. Jangan membawa uang berlebihan saat thawaf atau saat pergi ke Masjidil Haram (Paling banyak 25 Riyal).
  6. Simpanlah uang dan dokumen-dokumen didalam koper saat akan melaksanakan Umroh.
  7. Bawalah kantong sandal (untuk tempat sandal saat masuk ke Masjidil Haram), dan alat untuk menghitung putaran pada saat thawaf.
  8. Jika tertinggal rombongan saat umroh, upayakan untuk menyelesaikan pekerjaan umroh secara mandiri, kemudian tunggu atau cari tempat yang ditentukan untuk berkumpul.
  9. Jika Anda tersesat, bertanyalah kepada Askar atau Polis, dengan menunjukkan gelang dan tanda maktab yang Anda pakai.
  10. Bagi wanita yang haid, beritahukan kepada ketua rombongan, untuk di data agar nanti saat sudah bersih dapat diantar untuk melaksanakan umroh.


8. Thawaf

Kain ihram bagian harap dipastikan telah dipakai dengan benar yaitu dengan idhtiba atau membuka pundak atau bahu sebelah kanan (kain ihram disebelah kanan dipakai dibawah ketiak kanan).

Menuju sudut Hajar Aswad, hadapkan badan ke arah Hajar Aswad sambil membaca :
'Allahu Akbar atau Bismillah Allahu Akbar'

Lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap Hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan, namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat. Ini dilakukan pada setiap putaran thawaf setiap melewati Hajar Aswad. (Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H :13)

Memulai thawaf Umroh 7 putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula.

Disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan seperti biasa pada 4 putaran terakhir. (HR. Bukhari 1604, 1616, 1617) (Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh), 1395H :15)

Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf, namun tidak dianjurkan mencium Rukun Yamani. Rukun Yamani adalah sudut Ka'bah sebelum sudut dimana terdapat Hajar Aswad. Dan apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan. (Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh), 1395H :15)

Ketika berada diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca :

'Rabbana atina fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah wa qina 'adzaban naar' 
Artinya : Ya Rabb kami, Karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa api neraka
(QS : Al-Baqarah, 2: 201) (HR. Abu Dawud, 1892)
(Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H: 15)

Setelah thawaf, kain ihram bagian atas digunakan untuk menutup kedua pundak, lalu menuju ke Maqam Ibrahim sambil membaca :
'Wattakhizu mim maqami Ibrahima musalla' 
Artinya : Dan jadikanlah sebahagian Maqam Ibrahim tempat Shalat.
(QS : Al- Baqarah, 2: 125) (HR. Muslim, 1218 & Abu Dawud, 1909)
(Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H: 17)

Lakukan Sholat Sunnah Thawaf dua raka'at dibelakang Maqam Ibrahim, pada rakaat pertama setelah membaca surah Al-Fatihah, membaca surah Al-Kafirun. Pada raka'at kedua setelah membaca Al-Fatihah, membaca Surah Al-Ikhlas. (HR. Muslim, 1218 & Abu Dawud, 1905)

Setelah sholat, disunnahkan minum air zam-zam. (Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H: 17)

Setelah Sholat, kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya (Istilam).


9. Sa'i

Jama'ah menuju ke arah Bukit Shafa untuk melaksanakan Sa'i Umroh, jika telah mendekati Shafa bacalah :
'Innas Shafa wal Marwata min sya-a-irillah' 
Artinya : Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah.
(QS : Al-Baqarah, 2:158) 

Lalu mengucapkan :
'Nabda-u bima bada-Allahu bih' 

(Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H: 17)

Menaiki Bukit Shafa, lalu menghadap ke arah Ka'bah hingga melihatnya jika memungkinkan, kemudian membaca :
'Allahu akbar Allahu akbar Allahu akbar, La ilaha ilallahu wahdahu la syari kalahu, Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa 'ala kulli syaiin qadiir, La ilaha ilallahu wahdahu, anjaza wa dahu wa nashara abdahu wa hazamal ahzaba wahdahu.' 
Artinya : Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian.
(HR. Muslim, 1218)

Bacaan ini diulang tiga kali dan berdo'a diantara pengulangan-pengulangan itu dengan do'a apa saja yang dikehendaki. (Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H: 17)

Lalu Turun dari Shafa dan berjalan menuju Marwah. Disunnahkan berlari-lari kecil dengan cepat dan sungguh-sungguh diantara dua tanda lampu hijau yang berada di Mas-a (tempat Sa'i) bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju Marwah dan menaikinya.

Setibanya di Marwah, kerjakanlah apa-apa yang dikerjakan di Shafa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir, membaca dzikir dan berdoa dengan do'a apa saja yang dikehendaki.

Perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran.

Kemudian turunlah, lalu menuju ke Shafa dengan berjalan ditempat yang ditentukan untuk berjalan dan berlari bagi laki-laki di tempat yang ditentukan untuk berlari (diantara 2 lampu hijau), lalu naik ke Shafa dan lakukan seperti semula, dengan demikian terhitung dua putaran. Lakukanlah hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir di Marwah. (Muhammad Nasiruddin Al-Albani, Manasikul Hajj wal Umroh, 1395H: 18-19)

Ketika Sa'i, tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka boleh berdzikir, berdoa atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.


10. Tahallul (Mencukur Rambut)

Tahallul yaitu memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih utama. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari. (HR. Bukhari, 1727, 1728, Muslim 1301, 1302, Abu Dawud, 1979)

Setelah memotong atau mencukur rambut, maka berakhirlah ibadah Umroh dan jama'ah telah dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan Ihram.

11. Menunggu Waktu Haji

Setelah selesai melaksanakan ibadah Umroh, Jama'ah dapat meninggalkan pakaian Ihram dan kembali memakai pakaian biasa. Sambil menunggu waktu dimulainya ibadah Haji pada tanggal 8 Dzulhijjah, jama'ah dianjurkan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram terutama ibadah Sholat Lima Waktu, I'tikaf, membaca Al-Qur'an, serta memperbanyak Sholat sunnah mengingat keutamaan Sholat di Masjidil Haram.
Kembali ke Tabel


0 Comments

Posting Komentar